top of page
Writer's pictureRidho SE MM

Iman dalam Perspektif Qurani

Updated: Mar 25, 2022



Iman biasa diartikan percaya. Iman dalam Al-Qur'an memiliki pengertian yang lebih dalam dari sekedar percaya, yaitu percaya dengan pengetahuan. Semakin tinggi iman seseorang orang, semakin tinggi pengetahuannya tentang apa yang dia imani


قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah ´kami telah tunduk (hanya ikut-ikutan)´, karena iman itu belum (memiliki kualitas pengetahuan yang) masuk ke dalam qalbu (pikiran)-mu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS Al-Hujarat 49:14)


Di ayat lain, Allah SWT melarang Nabi Muhammad SAW untuk bersedih, saat mendapati seorang yang sudah berkata telah beriman, namun pikirannya tidak memiliki pengetahuan tentang apa-apa yang di-imani-nya. Juga terhadap orang-orang, yang suka menjelaskan dengan tentang iman, namun tidak sesuai dengan pesan wahyu Allah SWT di dalam Al-Quran. Kedua orang ini, sangat berpotensi menjadi orang-orang yang menutup diri dari kebenaran yang sesungguhnya. Sehingga mereka akan tersesat dan memperoleh kesulitan hidup di dunia dan di akhirat.

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِينَ هَادُوا ۛ سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ ۖ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَٰذَا فَخُذُوهُ وَإِنْ لَمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا ۚ وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ

"Hari Rasul, hendaklah jangan kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya (menutup diri dari kebenara-kebenaran Tuhan), yaitu (1) diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal qalbu (pikiran) mereka belum beriman (belum memiliki pengetahuan); (2) Dan di antara orang-orang Yahudi (yang) amat suka mendengar (informasi) bohong (menyimpang dari kebenaran Tuhan) dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu (yaitu informasi yang mengada-ada), mereka (bahkan) mengubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya (yang sebenarnya). (Bahkan) mereka mengatakan: "Jika diberikan (yang sudah di rubah/keluar dari kebenaran) ini kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". (Maka Allah memperingatkan) Barang siapa yang (memenuhi syarat-syarat) yang telah ditetapkan Allah (untuk menjadi) tersesat, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) daripada (ketetapan) Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan qalbu (pikiran) mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat, (dan) mereka memperoleh siksaan yang besar." (QS Al-Maidah 5:41)


Sementara bagi orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan, saat mempelajari Al-Quran, mereka akan semakin percaya dengan kebenaran Allah SWT. Lalu mereka mengejar ketaqwaan dengan mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Mereka berpengetahuan tentang hari Akhir dan mereka akan mendapatkan pahala yang besar dari sisi Allah.

لٰكِنِ الرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ مِنْهُمْ وَالْمُؤْمِنُوْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَالْمُقِيْمِيْنَ الصَّلٰوةَ وَالْمُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَالْمُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ اُولٰۤىِٕكَ سَنُؤْتِيْهِمْ اَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ

"Tetapi orang-orang yang ilmunya mendalam di antara mereka, dan orang-orang yang beriman (dengan kualitas pengetahuan), mereka beriman (dengan kualitas pengetahuan) dari apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad), dan kepada (kitab-kitab) yang diturunkan sebelummu, begitu pula mereka yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat dan beriman (dengan kualitas pengetahuan) kepada Allah dan hari kemudian. Kepada mereka akan Kami berikan pahala yang besar." (QS An-Nisa 4:162)

64 views0 comments

Recent Posts

See All

Mengapa Berdagang Juga Ibadah

Ibadah berasal dari kata عبد yang umumnya diartikan sebagai mengabdi atau menyembah

Menggunakan Akal Dalam Perspektif Qurani

2.44 اَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ اَنْفُسَكُمْ وَاَنْتُمْ تَتْلُوْنَ الْكِتٰبَ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ Mengapa kamu...

Tuhan, Mengapa Engkau Tak Terlihat

Mengapa TUHAN Engkau tak bisa dilihat oleh mata Engkau tak bisa didengar oleh telinga Engkau tak bisa disentuh oleh tubuhku (Berpikirlah...

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page