Bersatu dalam Islam adalah solusi kehidupan yang damai, adil dan kehidupan tanpa perpecahan dimana Allah SWT berfirman:
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Umat Manusia itu (seharusnya terus dalam) satu umat. Setelah mereka menjadi banyak dengan berbagai pemikiran yang membuat berbagai perpecahan, Lalu Allah mengutus para nabi dan rasul dengan pesan wahyu-Nya (untuk) memberikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama para nabi dan rasul itu, Kitab dengan kebenaran yang mutlak, kitab yang tiada satu pun celah kesalahan didalamnya, untuk memberi keputusan atas perselisihan yang ada di antara manusia. Namun masih ada sebagian orang-orang yang telah diberi kitab, masih berselisih karena kedengkian di antara mereka sendiri, meskipun mereka telah mendapat bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, Maka hanya dengan memenuhi syarat2 yang telah Allah tetapkan, Allah akan memberi petunjuk kepada mereka yang percaya dengan kualitas pengetahuan dalam qalbunya didalam pikirannya, sehingga mereka mendapatkan kebenaran Allah, petunjuk Allah dari apa-apa yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan-Nya untuk berada dalam jalan yang lurus. (2:213)
Mengapa kita harus bersatu, karena ada banyak kesamaan kita sebagai manusia. setidaknya ada 5 kesamaan itu:
1. Kita berasal dari sumber material yang sama yaitu tanah
الَّذِيْٓ اَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ وَبَدَاَ خَلْقَ الْاِنْسَانِ مِنْ طِيْنٍ
(Allah) Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah, 32:7
2. Kita dinafakh kan atau ditiupkan dari roh yang sama
ثُمَّ سَوّٰىهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ
Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh-Nya ke dalam (tubuh) ciptaan-Nya itu, lalu Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan qalbu bagi ciptaan-Nya itu, (namun) sedikit sekali dari ciptaan-Nya itu yang mau bersyukur. Sedikit sekali dari ciptaan-Nya itu yang mau menggunakan pendengaran, penglihatan dan qalbunya untuk menjadi insan yang bersatu dalam kebaikan bagi umat manusia (32:9)
3. Kita memiliki musuh yang sama, yaitu syaitan.
Syaitan yang bisa masuk ke dalam pemikiran manusia atau jin yang mempengaruhi umat manusia untuk bercerai berai, untuk tidak mau bersatu dalam kebaikan, lalu syaitan mempengaruhi pikiran manusia dan jin untuk bersatu dalam kemaksiatan dan kebatilan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu. (2:208)
4. Kesamaan kita berikutnya adalah, Kita akan kembali pada satu tujuan
اَفَغَيْرَ دِيْنِ اللّٰهِ يَبْغُوْنَ وَلَهٗ ٓ اَسْلَمَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّاِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ
Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, mengikuti cara Allah, (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan? (3:83)
5. Al-Quran sebagai rujukan Kebenaran Mutlak
Kesamaan kita yang terakhir adalah, Kita menggunakan kitab yang sama sebagai aturan main, sebagai petunjuk untuk menciptakan kedamaian alam semesta. Yang diperintahkan telah jelas, dan yang dilarang pun telah jelas
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَـٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ
Sesungguhnya Ad-Din (agama, cara hidup agar selamat di dunia dan akhirat) yang benar dari Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab, (diantaranya Al-quran) sebagai petunjuk hidup, kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, namun karena kedengkian (yang ada) di antara mereka, mereka tetap berselisih. Barang siapa yang menutup diri dari kebenaran ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (3:19)
Marilah kita bersama-sama menjadikan Al-Quran dan seluruh kebenaran yang ada di alam semesta ini sebagai tanda dari Allah agar kita bersatu dalam cara hidup, dalam beragama yaitu Ad Din Al Islam. Karena hanya dengan Ad Din Al Islam yang telah sempurna ini, yang melalui pelantara Nabi Allah, Rasulillah Muhammad SAW, kita dapat memahami pesan Allah dan menggunakan semua potensi kita untuk taat pada Allah.
Marilah kita bersatu dalam Ad Din Al Islam yang telah Allah jelaskan cara hidup selamat dunia dan akhirat didalam Al Quran. Dan jadikan Hikmah Sunnah Rasulullah SAW sebagai panduan hikmah bagi hidup kita, dengan senantiasa menghubungkan diri, mempelajari kebiasaan dan bersholawat kepada Nabi Allah Rasulillah Muhammad SAW. Karena kita dahulunya adalah satu, kita bersumber dari material yang sama yaitu turab, kita mendapatkan pengetahuan dari ruh yang satu yaitu ruh yang dinafakhkan oleh Allah, kita memiliki musuh yang sama yaitu syaitan, dan kita akan kembali kepada tujuan yang satu yaitu Allah. Dan Al Quran lah pemersatu. Dengan mempelajari dan memahami Alquran tanpa kedengkian atas kebenaran pesan-pesan Allah itu, kita akan dapat kembali bersatu menjadi umat yang besar menuju peradaban Islam yang jaya dan damai.
Rasullah SAW bersabda
إِقْرَؤُالْقُرْاآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهْ
Bacalah, pelajarilah Al-Qur'an, sesungguhnya dari saat ini sampai pada hari kiamat nanti, pertolongan akan engkau dapatkan dari ilmu yang engkau baca dari Al-Qur'an itu.
Comments