Buku ini membahas bagaimana cara sebuah perusahaan bisa fokus pada hal yang benar benar penting. Seringkali pekerjaan sehari-hari di kantor tidak terduga. Ada saja hal mendesak yang harus dikerjakan rutinitas ini buat kita tidak bisa fokus pada gambaran besar yang bisa membuat perusahaan tumbuh dan berkembang. Ini adalah tantangan yang sering kali dihadapi oleh banyak perusahaan. Karyawannya sibuk mengerjakan hal yang mendesak tapi tidak penting.
Contohnya begini, kamu mungkin saja punya sebuah ide besar yang mampu memberikan dampak yang besar bagi perusahaan. Idenya bagus, tapi ternyata prakteknya jauh berbeda. Seiring berjalannya waktu, fokus karyawan yang ada di perusahaan menjadi terpecah oleh rutinitas harian. Tanpa kamu sadari ide besar mutlak tenggelam. Saya merangkumnya menjadi 3 hal penting dari buku ini.
1.Fokus Mencapai Target Besar
Apakah kau pernah punya pengalaman ini? Di awal tahun, kita membuat beberapa resolusi apa yang ingin kita capai. Entah bahkan lebih sehat, pergi berolahraga dan sebagainya. Namun di akhir tahun resolusi yang kita buat malah tidak tercapai.
Hal yang sama juga terjadi dengan perusahaan. Perusahaan harus terus beradaptasi. Artinya harus ada perubahan terus menerus ke arah yang lebih baik. Jika tidak, maka perusahaan akan lama-kelamaan tidak relevan dan akhirnya kalah dalam persaingan. Mungkin yang biasa dilakukan adalah manajemen menuliskan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dan membagikannya ke semua karyawan.
Apakah ini saja cukup? Jika hanya itu yang dilakukan biasanya di akhir tahun, target yang awalnya dibuat tidak akan tercapai. Kenapa begitu?
Ada dua alasan utama untuk membuat sebuah perubahan dalam perusahaan. Dibutuhkan perubahan perilaku dari karyawan yang ada di dalamnya. Perubahan tidak pernah dijalani dengan mudah. Merubah diri sendiri saja sulit, apalagi jika kita harus pengaruhi orang lain untuk berubah. Jika karyawan tidak paham tujuan besar yang ingin dicapai oleh perusahaan mereka mungkin saja tidak peduli.
Alasan kedua perusahaan tidak punya fokus yang jelas. Setiap harinya, karyawan pasti punya prioritas kerja. Banyak juga prioritas tersebut yang mendesak. Ini yang disebut oleh Chris sebagai whirlwind. Prioritas ini tentunya menghabiskan banyak waktu dan energi dari karyawan tersebut. Pada akhirnya, karyawan itu tidak bisa lagi fokus mengerjakan tujuan baru untuk mencapai rencana strategis perusahaan. Apa yang bisa kita lakukan?
Fokus pada hal yang paling penting adalah disebut Chris sebagai wildy important goal. Untuk menemukan hal ini. Kamu jangan bertanya apa yang paling penting? Namun pertanyaannya seperti ini, bagian mana yang apabila dirubah maka akan memberikan dampak paling besar bagi perusahaan. Nah hal tersebut nantinya bisa menjadi fokus perusahaan.
Chris juga menyarankan dalam membuat wildy important goal tidak perlu banyak, maksimum 2 tujuan. Ingat tadi di awal sudah dijelaskan kalau karyawan pada dasarnya sudah disibukkan dengan rutinitas harian dan hal ini telah menghabiskan 80% dari energi dan waktunya. Nah, 20% sisanya harus diarahkan untuk mengejar target goals.
Ada contoh yang menarik pada tahun 1958 badan antariksa Amerika Serikat yaitu NASA punya tujuan yang kurang jelas, yaitu untuk memperluas pengetahuan manusia tentang fenomena di atmosfer dan luar angkasa. Tapi semua berubah pada tahun 1961 saat itu, Presiden John F Kennedy secara terbuka meminta NASA untuk menempatkan manusia di bulan dan kemudian kembali dengan selamat ke bumi sebelum akhir dekade selesai. Dengan satu tujuan yang jelas dan jangka waktu yang ditentukan. Nail amstrong akhirnya menginjakkan kaki di bulan pada tanggal 21 juli 1969.
2.Kedua Mengukur Hal Yang Tepat
Jika kamu sudah tahu wildy important goal, selanjutnya apa? kita harus membuat pengukuran kinerja yang jelas. ada 2 tipe pengukuran, lag measures dan lead measures.
Lag measures adalah hasil dari suatu yang ingin kamu capai. Misalnya keuntungan, bisnis, market share dan sebagainya. Lag measures merupakan pengukuran yang tricky, karena hasilnya sudah ada jadi sulit untuk diubah.
Pengukuran lainnya yaitu Lead measures yang artinya aktivitas yang bisa dilakukan. Sebuah Lead measures yang bagus mampu mendorong kesuksesan dari Lag measures.
Contohnya seperti ini mobil kamu tiba-tiba saja mogok. Hal ini bisa disebut sebagai Lag measures karena sudah dalam bentuk hasilnya. Walaupun kamu tidak bisa mengontrol kapan mobil kamu mogok, namun kalau bisa mengontrol berbagai hal lain, misalnya jadwal rutin untuk servis mobil ini yang dinamakan Lead measures. Semakin sering kamu melakukan Lead measures yaitu rutin servis mobil, maka kamu akan menghindari Lag measures yaitu mobil mogok di tengah jalan.
Informasi ini menurut saya sangat mencerahkan. Kita tidak boleh terlalu fokus pada hasil akhirnya seperti apa. Tapi aktivitas apa yang kita lakukan agar hasil akhirnya bisa sesuai harapan. Sama halnya ketika kita terlalu fokus untuk mencapai target pendapatan bisnis. Namun yang jauh lebih penting, aktivitas apa yang bisa kita lakukan untuk bisa mencapainya bukan fokus pada target itu sendiri.
Jika sudah tahu apa tujuan dari pengukuranya, maka selanjutnya adalah buat score board atau papan penilaian. Alat ini akan membantu setiap karyawan ingat apa yang harus dicapai dan bisa melihat perkembangan apa yang sudah dibuat. Selain itu, hal ini juga penting untuk terus menjaga motivasi karyawan jika karyawan melihat apa yang mereka lakukan, ada perubahan sedikit demi sedikit, maka mereka akan lebih termotivasi untuk mencapainya.
Contohnya begini, jika kamu melihat seseorang bermain sepak bola di lapangan, ada perbedaan yang jelas ketika tim tersebut bermain ketika skornya dihitung dan ketika tidak ada perhitungan skor sama sekali. Ketika perhitungan skor dimulai dan ada durasi bertanding, tim tersebut bermain jauh lebih serius dan bersemangat. Setiap gol yang dicetak akan terus memberikan semangat bagi tim untuk terus bermain. Inilah kehebatan sebuah papan penilaian. Kita akan menciptakan kondisi kalau mereka tahu posisinya saat ini apa apakah sedang menang atau kalah. Hal ini akan mendorong karyawan bekerja keras mencapai apa yang mereka lakukan.
3.Kerja Dengan Tanggung Jawab
Kita sudah membahas 3 poin penting dari awal, mulai dari pembuatan wildy important goal, mengukur hal yang tepat dan menggunakan score board. Nah, terakhir adalah poin yang paling penting yaitu akuntabilitas. Ini adalah tanggungjawab setiap karyawan untuk bekerja dan berusaha keras dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Chris menyarankan agar dibuat pertemuan reguler untuk membahas wildy important goal. Meeting ini dibuat singkat dan membahas poin yang penting. Mulai dari apakah setiap karyawan menyelesaikan komitmen yang sudah dibuat Minggu lalu. Review kinerja karyawan di score board dan membuat rencana untuk Minggu depan.
Pertemuan rutin ini akan memberikan tekanan sosial bagi para karyawan. Mereka tidak hanya bertanggung jawab pada atasan, tapi kinerja mereka dilihat oleh anggota tim yang lain. Ini akan menjadi motivasi agar mereka bisa bekerja semaksimal mungkin yang bisa fokus pada tujuan jangka panjang. Perusahaan yang sukses tidak hanya mengerjakan hal yang mendesak, namun mereka bisa fokus pada hal penting jangka panjang.
Comments