top of page
Writer's picturegolden mind

Ubah Sikapmu, maka Hidupmu akan Berubah

Updated: Nov 16, 2021

Buku ini menjelaskan tentang pentingnya sikap dan perilaku seseorang dalam meraih kesuksesan. Saking pentingnya hal ini, bahkan ada perumpamaan yang berbunyi, “Ubahlah sikapmu, maka hidupmu akan berubah.”. Jeff, sang penulis menjabarkan langkah-langkah untuk mengambil alih hidup kamu dan melepaskan potensi kamu yang luar biasa. Dia juga berbicara dari pengalamannya melakukan perubahan karir, dari yang awalnya pengacara hingga menjadi pembicara terkenal pada masanya. kami merangkumnya menjadi 3 hal penting dari buku ini.


1. Sikap Kita Adalah Melihat Jendela Dunia

Jeff awalnya bekerja sebagai pengacara dan memiliki hidup yang cukup nyaman. Walaupun begitu, dia merasa ada yang kurang dari hidupnya. Dia tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani. Lama kelamaan dia pun frustasi dan tanpa sengaja menemukan satu iklan di TV tentang kursus yang disebut dengan mental blank. Intinya adalah, tentang bagaimana segala sesuatu yang kita capai berdasarkan keyakinan alam bawah sadar kita. Dari kasus tersebut, Jeff mulai membaca alam bawah sadarnya dengan lebih dalam. Hidupnya pun perlahan berubah. Semua ini dimulai saat dia mengubah sikap negatifnya menjadi sikap positif.


Empat tahun kemudian dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sebagai pengacara dan menjadi pembicara. Ia membantu orang lain untuk mengubah hidup mereka. Mungkin banyak orang sulit percaya, namun perlu disadari kalau kesuksesan itu adalah keadaan pikiranmu. Jika kamu ingin sukses, maka kamu harus berpikir, bahwa dirimu merupakan orang yang sukses. Semua ini berujung pada sikap dan perilaku seseorang dalam menjalani hidup. Sikap kita merupakan filter mental yang kita gunakan untuk melihat dunia. Sama halnya seperti kita memakai kacamata berwarna merah, maka semuanya akan tampak berwarna merah. Begitu juga dengan sikap kita, beberapa orang memiliki filter mental optimis, sedangkan yang lain memiliki filter pesimis. Inilah perbedaan antara “saya bisa” dan “saya tidak bisa”. Orang dengan sikap negatif memikirkan masalah, sedangkan orang dengan sikap positif memikirkan kemungkinan.


Coba kamu ingat ketika kamu kecil dan mulai belajar berjalan, pasti kamu gagal berkali kali. Tetapi pada akhirnya setelah banyak mengalami kegagalan, kamu bisa berjalan dengan baik. Namun, seiring bertambahnya usia, sikap kita tidak seperti anak kecil tadi. Dalam melihat dunia, pikiran kita sudah dipenuhi dengan kritik, kisah, kegagalan dan penolakan masa lalu yang akhirnya mempengaruhi sikap kita terhadap dunia. Oleh karena itu, penting untuk menghapus semua pengalaman negatif masa lalu. Yang sering kali menahan dan menghambat kinerja kita. Ingat ketika kamu memulai suatu, kamu memiliki awal yang baru dan tidak ada relevansinya dengan kegagalan dimasa lalu.Ada sebuah kalimat yang menarik. Kita akan menjadi apa yang kita pikirkan. Jeff memperkenalkan sebuah ide berupa pikiran dominan. Jadi pikiran dominan adalah sesuatu yang memenuhi pikiran kita sehari-hari. Jika kita terus menerus memikirkan suatu tujuan, maka kita akan mengambil langkah untuk bergerak menuju tujuan tersebut. Dengan sikap negatif, kita tidak akan pernah mengambil langkah pertama itu. Jika kita terus berpikir negatif, maka kita akan menghasilkan tindakan negatif. Sebaliknya kita harus melatih pikiran positif, selalu berpikir positif hingga menjadi sebuah kebiasaan. Pada akhirnya ini akan membawa kita di posisi sekarang. Dan cara kita berpikir tentang berbagai hal pada titik ini dimulai hingga ke depannya, akan membawa kita kepada bentuk masa depan kita.


2. Waspada Dengan Ucapan

Kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa. Jeff percaya bahwa kata￾kata dapat membangun masa depan, menghancurkan peluang atau membantu mempertahankan status quo dalam hidup. Pilihan kata akan menentukan kepribadian kamu. Ingat, pikiran akan menjadi ucapan, ucapan akan menjadi keyakinan, keyakinan akan menjadi tindakan, dan tindakan akan menjadi hasil. Tadi diawal kita sudah sempat membahas soal pentingnya menjaga pikiran. Maka kali ini, kita harus memperhatikan ucapan dengan hati￾hati. Ada contoh yang menarik di buku ini. Tom adalah seorang tenaga penjual di sebuah perusahaan. Dia memiliki pemikiran kalau dirinya tidak terlalu pandai dalam hal penjualan. Pikiran ini bukan hanya sekali muncul, tapi diulang dalam kesehariannya, ratusan bahkan ribuan kali. Dari pikiran tersebut, Tom mulai menggunakan ucapan untuk mendukung pemikirannya. Dia berkata kepada teman dan koleganya, kalau dia tidak akan pernah berhasil dalam penjualan atau kalau dirinya benci saat harus melakukan panggilan penjualan. Kalimat ini seringkali diucapkan, bahkan saat dirinya berbicara sendirian. Hingga akhirnya ucapan ini memperkuat keyakinannya bahwa dia tidak akan berhasil dalam penjualan dan bahwa dia tidak akan menghasilkan uang yang banyak. Karena Tom tidak percaya dengan kemampuannya dalam menjual, dia pun melakukan sedikit tindakan atau melakukan kegiatan yang tidak produktif. Hal ini lalu berujung pada performa kerjanya yang sangat buruk.


Inilah contoh dari kekuatan, ucapan apa yang kamu ucapkan tentang dirimu, akan mulai menjadi kenyataan apabila kamu tidak berhati-hati. Kamu bisa berlatih untuk menjaga ucapanmu dan memulainya dengan menjawab pertanyaan, “apa kabar?”. Ini mungkin pertanyaan yang kelihatannya sederhana. Namun respon yang kamu ucapkan memiliki dampak yang besar. Jeff membaginya menjadi 3 kategori yaitu positif, medioker dan negatif. Kita harus selalu menghindari jawaban negatif karena hal itu menguras energi kita dan orang-orang di sekitar kita. Kata-kata kita akan pengaruhi fisiologi kita.


Misalnya seperti ini, jika jawaban kita atas pertanyaan apa kabar adalah dalam kondisi buruk, maka seringkali postur dan emosi kita akan mencerminkan respon tersebut. Kategori kedua adalah jawaban medioker. Ini adalah jawaban sepertia biasa aja. Orang yang merespon seperti ini akan kehilangan energi mereka sehingga ini memberikan hasil yang biasa biasa saja. Sedangkan kategori ketiga adalah respon positif. Ini adalah respon yang dianjurkan oleh Jeff ketika kita menjawab pertanyaan. “Apa kabar?”, lalu direspon dengan jawaban seperti “hebat”, “super sekali”, “luar biasa” dan sebagainya. Walaupun bagi beberapa orang terdengar agak berlebihan, namun ucapan ini akan membantu dalam meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan pandangan yang positif.


3. Cek Lingkaran Terdekat Mu

Ada sebuah ungkapan yang menarik. Kamu akan menjadi bagian dari lingkungan sekitarmu. Pada akhirnya, diri kamu akan menjadi rata-rata dari semua orang yang menghabiskan waktu dengan kamu. Orang yang menghabiskan sebagian besar waktu bersama kita akan menentukan cara pandang dan masa depan kita. Karena mereka sangat mempengaruhi pikiran kita. Dan selanjutnya adalah tindakan kita. Jef membagi ada 2 jenis kategori orang, yaitu orang yang beracun dan orang yang bergizi. Orang yang beracun selalu memikirkan hal-hal negatif. Mereka mencoba menyeret kamu ke dalam lingkaran mereka. Mereka memberi tahu kamu tentang semua hal yang tidak dapat kamu lakukan dan mereka menyedot semua energi positif dari kamu. Sebaliknya, orang yang bergizi adalah tipe orang yang positif dan suportif. Mereka merupakan orang yang bahagia dan menjalani hidup mereka dengan perasaan suka cita. Dengan berada di dekat mereka, maka kamu akan merasa lebih baik.


Coba perhatikan lagi lingkaran terdekatmu. Apakah selama ini lingkaran kamu adalah orang yang beracun atau orang yang bergizi? Pikiran akan menjadi ucapan, ucapan akan menjadi keyakinan, keyakinan akan menjadi tindakan dan tindakan akan menjadi hasil. Pikiran yang terjaga maka akan memberikan hasil yang luar biasa.





7 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page